Luar Negeri

“Kalian sudah besar,” kata Papi pada Mbak Wiwiek, Mbak Titiek, aku, dan Tuti.

“Papi sudah mendidik dan menjaga kalian sejak kecil, mendampingi kalian selama sekolah, sampai kalian menjadi wanita-wanita dewasa.
Sekarang, papi ingin memberikan finishing touch pada kalian berupa pengalaman dan wawasan tinggal di negeri orang,” tutur Papi.
Lebih jauh Papi mengatakan bahwa pengalaman di luar negeri, jika dihayati dan diserap saripati manfaatnya, akan membawa seseorang pada pendewasaan yang lebih lengkap pada dirinya.

Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri PrajuritAlberthiene Endah (hal. 175)

Kepak Sayap

Saya selalu tertarik dengan situasi politik Indonesia sejak saya kecil. Saya ingat sekali saat kerusuhan 1998, saya yang waktu itu tinggal di Sulawesi, memilih untuk ikut menonton tv bersama mama dan papa lewat TV kabel yang kami miliki, daripada bermain bersama teman-teman saya.

Karena itulah, sewaktu mama bilang bahwa Ani Yudhoyono kemungkinan besar akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia di tahun 2014, saya memutuskan untuk membeli buku Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit oleh Alberthiene Endah (sekalian, waktu itu lagi ada diskon Gramedia juga soalnya).

Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit

Gak tau sejak kapan, tapi saya merasa, kalau orang itu mau memimpin saya (atau negara saya, atau kota saya, atau apapun itu yang berhubungan dengan saya), saya merasa harus tau bibit, bebet, dan bobot orang tersebut.
Jadi, saat saya mulai membaca buku ini, saya berusaha membuka pikiran saya dan berusaha untuk tidak mengingat-ingat kepayahan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, yang merupakan suami Ani Yudhoyono.

Di dalam pikiran saya, pasti lah buku ini banyak mengelu-elukan Susilo Bambang Yudhoyono, karena Ani dan SBY suami istri. Wajar.
Tapi saya harus berusaha tetap netral.

Jadi, atas berkat usaha saya ini, saya mendapatkan hal-hal sebagai berikut:

Continue reading