Sudah lama sebenernya saya mau menulis tentang daftar pendek istilah-istilah yang biasa digunakan sehari-hari dan mengganggu telinga dan hati saya.
Oh ya, perlu saya tekankan sebelum saya menuliskan daftar istilah-istilah tersebut, hal ini hanya berlaku bagi saya. Saya tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk turut setuju pada opini saya ini.
Dari sisi menggangu telinga, tampaknya sudah jelas. Istilah-istilah yang akan saya tulis dibawah ini kalau diucapkan, menurut saya, memberika efek tidak nyaman di telinga.
Dari sisi mengganggu hati, menurut saya, istilah-istilah dibawah ini selalu membuat hati saya mengerenyit geli ketika mendengar istilah-istilah ini disebutkan. Jadi, hati yang terganggu akibat istilah-istilah yang akan saya sebutkan merupakan efek dari gangguan telinga yang saya rasakan.
Dibawah ini adalah istilah-istilah yang menurut saya mengganggu berikut alasannya:
1. GEJE
Istilah geje berasal dari dua kata Gak Jelas dan kemudian sebenarnya disingkat menjadi GJ. Saking kreatifnya bangsa urban Indonesia, kedua huruf G dan J kemudian ditambahkan dua huruf E, sehingga memudahkan dan meng-‘gaul’-kan singkatan GJ.
Sejujurnya, ketika ada orang yang sedang berbicara (baik secara langsung atau di dunia maya) pada saya dan kemudian menyelipkan istilah geje dalam percakapan kami, saya selalu bergidik geli.
Menurut saya, istilah geje benar-benar menggambarkan arti istilah tersebut: GAK JELAS. Gak Jelas fungsi istilah itu apa.
Pernah, seorang teman saya sedang mendengar lawakan yang tidak lucu kemudian berkomentar, “ih… geje deh.”
Di lain kesempatan, saat saya bertanya pada seorang teman yang berbeda apa yang sedang dia lakukan, teman saya itu menjawab, “lagi geje nih, Al…”
Sungguh GAK JELAS.
Saya sungguh memberikan apreasiasi tertinggi saya pada teman-teman yang bersedia susah payah mengucapkan (atau menulis) kedua kata GAK JELAS daripada mendengar (atau membaca) istilah geje.
2. BT atau BETE
Waktu saya baru lulus SD, salah seorang sepupu saya yang sudah lebih besar menjelaskan pada saya apa itu arti BT atau bete.
Menurut sepupu saya, BT adalah singkatan dari Bad Temperature, yang secara harfiah artinya suhu yang buruk. Kemudian sang sepupu lanjut menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan Bad Temperature disini adalah suasana yang menjadi buruk. Jadi, intinya, suhu yang buruk memiliki makna konotasi suasana yang tidak menyenangkan.
Saya, orang yang selalu menolak untuk dibodoh-bodohi orang lain (walaupun saya masih kecil), tidak bisa menerima penjelasan sepupu saya tersebut.
Sejak saat itu, saya merasa istilah BT atau bete adalah istilah yang sangat tidak masuk akal untuk digunakan didalam kalimat apapun juga.
Saya merasa, bahwa sesungguhnya istilah BT ataupun bete tidak memiliki arti ataupun fungsi yang jelas di dalam suatu pembicaraan.
3. HEDON
Istilah hedon berasal dari kata hedonisme.
Saya sungguh mengerti arti kata hedonisme ya, tapi menurut saya istilah hedon ini merusak arti sebenarnya dari kata hedonisme itu sendiri.
Misalnya saja, pernah ketika saya bercerita bahwa saya akan makan malam bersama teman-teman, seseorang berkomentar, “hedon terus yaaa!”
Coba, apakah arti istilah hedon dalam komentar tersebut? Makan malam?
Lalu, ketika seseorang mengajak untuk pesta-pesta di diskotik, ajakan yang keluar dari mulut mereka adalah, “hedon yuk!”
Saat semakin kaburnya arti kata hedonisme ketika seseorang dengan malasnya mempersingkat kata tersebut menjadi istilah hedon, di saat itulah saya menolak menggunakan istilah tersebut.
4. INFOKAN
Saya sebenarnya baru ‘bersentuhan’ dengan istilah ini saat saya melaksanakan Kerja Praktek pada pertengahan tahun 2009. Pertama kali saya mendengar bapak-bapak dan ibu-ibu ditempat saya KP itu mengeluarkan istilah infokan, saya yang sedang asik dengan laptop saya saat itu seketika mendongak dan mencari sumber suara.
Sungguh istilah yang sangat tidak pantas untuk menjadi istilah umum, terutama jika sering digunakan di lingkungan perkantoran yang kebanyakan menggunakan kalimat-kalimat baku dan sopan.
Saya belum dapat menggambarkan arti istilah infokan dengan tepat hingga saat ini.
Menurut pengalaman saya, istilah infokan ini sangat umum di berbagai lingkungan kerja di Indonesia, termasuk di kantor papa saya dan di organisasi Dharma Wanita tempat mama saya bergabung.
Kalimat-kalimat yang biasa saya dengar, antara lain:
“Tolong supaya diinfokan.” atau
“Akan segera kami infokan.”
Saya juga masih bertanya-tanya darimana istilah infokan ini berasal. Apakah hanya dari kemalasan orang-orang Indonesia yang merasa kata informasikan atau frase memberikan informasi terlalu panjang? Ataukah dari kekreatifan bangsa Indonesia yang memang gemar menyingkat berbagai macam hal?
5. INDO
Istilah ini yang paling saya tidak pahami.
Gini ya, orang Indonesia heboh banget protes-protes soal orang Malaysia yang memanggil orang Indonesia dengan sebutan indon. Katanya indon bermakna negatif lah, segala macam. Apakah tidak mungkin bahwa panggilan indon dari orang Malaysia itu berasal dari lima huruf pertama INDONesia?
Mungkin cara orang Malaysia menyingkat INDON sama dengan cara orang Indonesia sendiri menyingkat INDO.
Lagian ya, saya gak habis pikir deh, sebegitu malasnya ya orang Indonesia untuk menyebut nama negaranya sendiri?
Sebegitu kreatifnya kah orang Indonesia dalam menyingkat setiap kata-kata, sampai nama negara sendiri harus disingkat pula?
Atau mungkin usaha istilah indo ini terispirasi dari orang Australia yang menyebut diri mereka sendiri dengan ozzi atau orang Amerika Serikat yang sering menyebut negaranya sendiri dengan the states?
Istilah indo ini tentu saja istilah yang sangat mengganggu hati saya.
Cukup lima istilah dulu yang saya kemukakan kali ini.
Mungkin jika ada waktu dan kesempatan, saya akan melanjutkan tulisan ini dengan mengedepankan istilah-istilah lain yang mengganggu telinga dan hati saya.
Sekali lagi, tidak ada yang saya paksa untuk sepaham dengan saya ataupun mengerti tentang gangguan saya ini. Setiap orang bebas untuk berkomunikasi dengan caranya masing-masing.
Leave a Reply